Jumat, 06 November 2015

perang dunia ke 2



 PERANG DUNIA II



A. Faktor-faktor penyebab PerangDunia II
Perang Dunia II berlangsung antara tahun 19391945. Perang Dunia II tentu saja tidak muncul begitu saja. Ada sebab-sebab umum dan sebab-sebab khusus yang mendorong terjadinya Perang Dunia II.

A. Sebab umum Perang Dunia II
1. Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB)
Liga Bangsa-Bangsa ternyata tidak mampu mencegah pertikaian-pertikaian yang terjadi, khususnya di Eropa. LBB dianggap telah gagal dalam menegakkan tujuannya sebagai organisasi dunia. Oleh karena itu, negara-negara besar maupun kecil tidak lagi menaruh harapan pada organisasi itu. Banyak negara mencari jalan sendiri-sendiri untuk membela diri. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika negara-negara kecil lebih suka berlindung pada negara-negara yang lebih besar.
2. Terjadinya perlombaan senjata
Konferensi perlucutan senjata di Genewa dan Washington yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan akibat meningkatnya kekuatan tempur yang tak terkendalikan telah gagal. Hal itu menyebabkan perasaan saling curiga antara negara yang satu dengan negara yang lain kembali berkobar. Oleh karena itu, setiap negara berusaha mempersenjatai dan meningkatkan kemampuan tempur masing-masing, sehingga terjadi perlombaan senjata.
3. Terbentuknya kembali persekutuan-persekutuan politik (aliansi politik)
Karena selalu dihantui perasaan saling curiga, maka setiap negara terus berusaha untuk memperkuat dirinya masing-masing dengan jalan mencari kawan sebanyak mungkin. Keadaan itu mendorong terbentuknya persekutuan-persekutuan (aliansi politik) yang saling bertentangan. Menjelang pecah Perang Dunia II, di Eropa terbentuk kembali dua aliansi yang saling bermusuhan. Kedua aliansi itu adalah Blok Jerman dan Italia dengan paham fasis dan Blok Perancis dan Inggris dengan paham demokrasinya. Selain itu, ada juga Blok Rusia dengan paham komunisnya. Pada tanggal 21 Agustus 1939, Rusia mengadakan pakta nonagresi atau perjanjian untuk tidak saling menyerang dengan Jerman. Oleh karena itu, Sekutu mencurigai Rusia sebagai salah satu negara Sentral.
4. Timbul imperialisme baru (politik ekonomi)
Beberapa negara yang telah berhasil mengatasi krisis politik dan ekonominya dengan sistem ekonomi terpimpin, kemudian tumbuh menjadi negara ultranasional yang menjalankan imperialisme gaya baru. Negara-negara itu antara lain Jepang dengan semboyannya “Hakko Ichi-U”, Jerman dengan semboyannya “Lebensraum”, dan Italia dengan semboyannya “Italia Irredenta”. Negara-negara ini merasa berhak dan berkewajiban untuk memimpin dan menguasai bangsa lain. Dengan anggapan itulah, mereka melaksanakan imperialisme gaya baru mereka.
5. Munculnya semangat balas dendam
Perjanjian Versailles membebani Jerman dengan berbagai kewajiban yang tidak mungkin dilaksanakan. Pihak Sekutu seenaknya menentukan nasib Jerman setelah Perang Dunia I. Hal itu menyebabkan timbulnya rasa dendam di kalangan bangsa Jerman. Dendam dan keinginan untuk membalas kekalahan serta penghinaan bangsa Jerman itu, terutama ditujukan kepada Inggris dan Perancis. Oleh karena itu, setelah memimpin Jerman, Adolf Hitler segera membangun kembali angkatan perangnya. Pada tahun 1935, Hitler mengadakan wajib militer. Tidak hanya itu, pada tanggal 16 Maret 1935, Adolf Hitler menyatakan bahwa Perjanjian Versailles tidak berlaku lagi.
6. Berkembangnya paham nasionalisme yang sempit
Untuk membangkitkan semangat nasionalisme yang tinggi dan mendorong bangsanya melakukan pembalasan serta membuktikan bahwa Jerman adalah bangsa nomor satu di dunia, Hitler mengembangkan paham nasionalisme yang sempit.
Menurut Hitler, bangsa Jerman atau ras Aria adalah bangsa superior yang ditakdirkan Tuhan untuk memimpin bangsa lain. Paham nasionalisme itu akhirnya mendorong Jerman melancarkan politik ekspansi untuk menaklukkan negara-negara lain.
7. Terjadinya penyerbuan-penyerbuan
Dalam strategi militer, menyerang lebih dulu adalah cara jitu untuk memukul lawan. Taktik ini diterapkan negara-negara blok Jerman untuk memulai Perang Dunia II. Peristiwa penyerangan itu antara lain sebagai berikut:
v  Jepang menyerbu Cina pada tahun 1937.
v  Jerman menyerbu Polandia pada tanggal 1 September 1939. Penyerbuan ini menyebabkan Inggris dan Perancis (pelindung kemerdekaan Polandia) menyatakan perang terhadap Jerman.
v  Jepang menyerbu secara mendadak pangkalan armada AS di Pearl Harbour pada tanggal 7 Desember 1941. Peristiwa ini memicu terjadinya Perang Pasifik.
v  Adanya serangan-serangan dan pernyataan perang lainnya sehingga perang menjadi semakin luas sampai akhirnya disebut Perang Dunia II.

B. Sebab khusus Perang Dunia II
Di Eropa, sebab khusus terjadinya Perang Dunia II adalah serbuan Jerman ke Kota Danzig, Polandia pada tanggal 1 September 1939, sehingga pada tanggal 3 September 1939 negara-negara pendukung LBB terutama Inggris dan Perancis mengumumkan perang kepada Jerman. Perang Dunia di Pasifik disebabkan oleh serbuan Jepang terhadap Pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour, Hawai (7 Desember 1941).




B. Jalannya Perang Dunia II
1. Jika ditinjau dari waktu berlangsungnya perang (1939 -1945), maka jalannya Perang Dunia II dapat dibedakan dalam tiga tahap :
v  Tahap permulaan (1939-1942)
Pada tahap ini, negara-negara Sentral umumnya selalu menang di berbagai medan pertempuran Sebaliknya, negara-negara Sekutu hanya bertahan atau kalah.
v  Tahap titik balik (1942)
Tahap titik balik ditandai dengan:
- Kalahnya Jepang dalam pertempuran di Laut Karang pada tanggal 4 Mei 1942.
- Jerman dipukul mundur dalam pertempuran di El Alamien oleh Jenderal Montgomery pada tanggal 12 Oktober 1942.
- Jerman mulai mendapat perlawanan dan kalah dalam pertempuran Stalingrad pada tanggal 19 November 1942, terhadap tentara Rusia yang dipimpin Jenderal Gregory Zhukov.
v  Tahap akhir (1943-1945)
Pada tahap ini, negara-negara Sekutu mulai melakukan serangan atau pukulan yang menentukan bagi kekalahan Blok Sentral.
2. Jika ditinjau dari berbagai medan pertempuran yang terjadi, maka jalannya Perang Dunia II dapat terlihat dari dinamika perang sebagai berikut.
a. Medan Eropa
Pada tanggal 1 September 1939 Jerman menyerang Polandia. Inggris dan Perancis mengumumkan perang kepada Jerman. Inilah sebagai awal meletusnya Perang Dunia II. Pada tanggal 9 April 1940 Jerman melakukan serangan ke utara yakni ke Denmark dan Norwergia. Kedua negara ini dapat diduduki Jerman. Pada bulan Mei 1940 Belanda dapat diduduki Jerman sehingga Ratu Wilhelmina mengungsi ke Inggris. Pada tanggal 10 Juni 1940 Italia mengumumkan perang kepada Perancis dan Inggris, dilanjutkan menyerbu Perancis. Pada bulan Juni 1940 pasukan Jerman bergerak menuju Perancis dan dapat mendudukinya. Tentara Perancis di bawah pimpinan Charles de Gaulle mengungsi ke Inggris. Kekuatan dua negara fasis Jerman dan Italia semakin mantap. Angkatan Udara Jerman menyerbu Inggris tetapi usahanya gagal kemudian beralih dengan pengeboman-pengeboman dan serangan laut ke arah Angkatan Laut Inggris. Pada tanggal 27 September 1940 Jerman, Italia, dan Jepang bersatu dalam Perjanjian Tiga Negara. Pada tanggal 22 Juni 1941 dengan bantuan Finlandia dan Rumania, Jerman menyerbu Rusia. Padahal selama 18 bulan sebelumnya Hitler telah mengadakan perjanjian dengan Uni Soviet tidak akan saling menyerang.
b. Medan Afrika
Tentara Jerman menyerbu Balkan sampai di Kreta. Rumania dan Bulgaria memihak kepada Jerman. Inggris dapat memukul mundur tentara Italia di Afrika Utara. Serangan Sekutu terhadap Blok Sentral pada tanggal 23 Oktober 1942 di Afrika Utara dipusatkan di El Alamien, Mesir. Tentara Jerman di bawah Jenderal Erwin Rommel menyerbu Afrika dan menghantam Inggris sampai di muka Alexandria. Serangan Jerman ke Afrika Utara dapat ditahan oleh Inggris di bawah pimpinan Montgomery dan Amerika Serikat di bawah Eisenhower pada tanggal 12 November 1942. Datangnya bantuan pasukan Amerika Serikat membuat pertahanan Jerman semakin rapuh. Sejak 19 November 1942 Jerman kalah melawan Rusia dalam pertempuran di Stalingrad. Kemudian Rusia menyerbu Polandia dan Balkan. Rumania, Bulgaria dan Hongaria juga menyerah pada tanggal 13 Februari 1945. Tentara Rusia di bawah Zhukov berhasil menyerbu Berlin. Berlin diduduki Sekutu dari segala arah. Pertempuran hebat terjadi di dalam kota Berlin, dan Berlin dapat direbut oleh Sekutu. Pada tanggal 30 April 1945 Hitler bunuh diri. Pada tanggal 7 Mei 1945 Jerman menyerah kepada Sekutu tanpa syarat di Reims, Perancis.
c. Medan Asia Pasifik
Perang di medan Asia Pasifik diawali dengan penyerbuan pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai pada tanggal 7 Desember 1941 oleh Jepang. Perang Dunia II di medan Asia Pasifik sering disebut Perang Asia Timur Raya, karena Jepang selalu mempropagandakan bahwa peperangan yang dilakukan bertujuan mewujudkan kemakmuran bersama di kawasan Asia Timur Raya. Dalam serangan Jepang pada tanggal 7 Desember 1941 menewaskan kurang lebih 2.330 tentara Amerika Serikat dan 100 orang sipil di samping menghancurkan peralatan perang Amerika Serikat. Jepang menyatakan perang terhadap Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Serbuan Jepang dilanjutkan ke negara-negara di Asia Tenggara dengan menduduki Muangthai, Birma (Myanmar), Malaysia, dan Hindia Belanda (nama Indonesia waktu itu). Untuk membalas serangan-serangan Jepang, Sekutu menyusun taktik serangan dari pulau satu ke pulau lain atau sistem katak loncat. Strategi ini dipimpin oleh Jendral Dauglas Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz. Tentara Jepang di Laut Karang dan Midway (7 Mei 1942) dihancurkan oleh Sekutu, inilah titik balik pertama. Dalam pertempuran-pertempuran berikutnya Amerika Serikat dapat merebut Filipina (22 Oktober1944), Iwo Jima (17 Maret 1945), Okinawa (21 Juni 1945). Kemudian Inggris di bawah Lord Louis Mauntbatten menyerbu Birma (Myanmar) dan menghancurkan tentara Jepang (30 April 1945). Dari Saipan dan Okinawa Angkatan Udara Amerika Serikat menyerang kota-kota Jepang, tetapi Jepang belum menyerah. Akhirnya pada tanggal 6 Agustus 1945 Hiroshima dijatuhi bom atom dilanjutkan tanggal 9 Agustus 1945 di Nagasaki. Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu tanggal 14 Agustus 1945 (secara resmi 2 September 1945 di atas kapal “Missouri” di Teluk Tokio). Dengan demikian berakhirlah Perang Dunia II karena Jepang beserta negara-negara pendukungnya menyerah. Setelah Perang Dunia II berakhir maka diadakanlah perjanjian-perjanjian perdamaian antara pihak pemenang dan yang kalah.
C. Perjanjian perdamaian setelah Perang Dunia II
1. Perjanjian Potsdam (17 Juli – 2 Agustus 1945)
Perjanjian ini dilaksanakan antara Sekutu dan Jerman. Tokoh-tokoh dari pihak Sekutu yang terlibat dalam perjanjian di Potsdam adalah Presiden Harry S. Truman (AS), PM Clement Attlee (Inggris), dan Yoseph Stalin (Uni Soviet). Isi Perjanjian Potsdam antara lain sebagai berikut.
Ø   Jerman dibagi dalam 4 daerah pendudukan. Uni Soviet menduduki bagian timur. Perancis menduduki bagian barat. Inggris menduduki bagian barat laut. Amerika Serikat menduduki bagian barat daya.
Ø   Kota Berlin juga dibagi menjadi dua: Berlin Timur dikuasai Uni Soviet dan Berlin Barat dikuasai Amerika, Inggris, dan Perancis.
Ø   Danzig (daerah Jerman sebelah timur Sungai Oder) dan Niesse diberikan kepada Polandia.
Ø   Jerman didemiliterisasi.
Ø   Penjahat-penjahat perang harus dihukum.
Ø   Partai Nazi Jerman dan segala unsur pendukungnya dihapuskan.
2. Konferensi Paris (29 Juli – 15 Oktober 1946)
Konferensi Paris dilaksanakan antara Sekutu dengan Italia, Rumania, Bulgaria, Hongaria, dan Austria. Hasil Konferensi Paris ini baru ditandatangani pada tanggal 10 Februari 1947. Secara garis besar, keputusan yang dihasilkan dalam Konferensi Paris antara lain sebagai berikut.
Ø   Masing-masing negara yang kalah perang itu harus membayar ganti kerugian perang.
Ø   Demiliterisasi diberlakukan terhadap negaranegara yang kalah perang.
Ø   Penyerahan sisa-sisa perlengkapan perang kepada Sekutu.
Ø   Adanya jaminan integrasi bagi negara-negara tersebut.
Ø   Penetapan perbatasan-perbatasan baru bagi negara-negara tersebut.
Ø   Abessynia dan Albania dimerdekakan kembali.
Ø   Jajahan-jajahan Italia di Afrika diambil alih Inggris.
3. Perjanjian San Fransisco (8 September 1951)
Perjanjian antara Sekutu dan Jepang ini melahirkan keputusan-keputusan sebagai berikut:
Ø  Jepang (untuk sementara) diperintah oleh tentara pendudukan Amerika Serikat.
Ø  Daerah-daerah hasil ekspansi Jepang dikembalikan kepada yang berhak. Kepulauan Kuril dan
Ø  Sakalin Selatan diserahkan kepada Rusia; Manchuaria dan Taiwan diserahkan kepada Cina; serta Kepulauan Jepang di Pasifik diserahkan kepada Amerika Serikat. Korea dibagi dua dengan batas Garis 380 Lintang Utara: bagian utara diduduki Uni Soviet dan bagian selatan diduduki Amerika Serikat.
Ø  Penjahat-penjahat perang harus dihukum.
Ø  Jepang harus membayar ganti kerugian perang. (Khusus untuk Indonesia besarnya $ 700 juta)
D. Dampak Dari Perang Dunia II
1. Dalam bidang politik
Setelah Perang Dunia II, tampak terjadi perubahan dalam bidang politik dunia. Dampak Perang Dunia II dalam bidang politik antara lain sebagai berikut.
Ø  Amerika Serikat dan Uni Soviet tidak hanya keluar sebagai pemenang perang, tetapi muncul sebagai dua kekuatan besar di dunia (adikuasa).
Ø  Terjadi persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk menjadi negara yang paling berpengaruh dan berkuasa di dunia.
Ø  Terjadi politik memecah belah oleh kedua negara adikuasa tersebut terhadap negara-negara lain, seperti Jerman, Korea, dan Indo-Cina.
Ø  Timbul negara-negara baru karena bangkitnya nasionalisme bangsa-bangsa bekas jajahan di Asia dan Afrika.
Ø  Terbentuknya Persekutuan politik baru. Adanya keseimbangan kekuatan mengakibatkan negara-negara besar berusaha kembali membentuk persekutuan-persekutuan baru yang didasarkan atas kepentingan keamanan bersama, seperti NATO (North Atlantic Treaty Organization), MEDO (Middle Eastern Defence Organization), SEATO (South East Asia Treaty Organization), dan Pakta Warsawa (sekarang sudah bubar).
2. Dalam bidang ekonomi
Perang Dunia II juga sangat berpengaruh terhadap keadaan ekonomi dunia. Dampak Perang Dunia II dalam bidang ekonomi antara lain sebagai berikut.
Ø  Perekonomian dunia rusak, kecuali Amerika Serikat. Dengan demikian, Amerika Serikat tampil sebagai negara kreditur utama bagi negaranegara di seluruh dunia. Oleh karena itu, dibuatlah beberapa program untuk menyalurkan bantuan berupa kredit, seperti: Marshall Plan, Truman Doctrine, Point Four Truman, dan Colombo Plan. Marshall Plan dibentuk untuk memberikan bantuan ekonomi dan militer untuk membangun kembali Eropa. Truman Doctrine bertujuan memberikan bantuan ekonomi dan militer kepada Yunani dan Turki. Point Four Truman bertujuan memberikan bantuan ekonomi dan militer kepada negara-negara yang masih terbelakang. Colombo Plan merupakan program kerja sama pembangunan ekonomi dan kebudayaan di Asia Pasifik yang dibentuk di Inggris.
Ø  Jerman dan Jepang tumbuh kembali sebagai negara industri setelah memperoleh bantuan modal dari Amerika Serikat.
3. Dalam bidang sosial
Perang Dunia II juga berpengaruh besar dalam bidang sosial. Dampak Perang Dunia II dalam bidang sosial antara lain sebagai berikut.
Ø  Kedudukan golongan cerdik pandai (para ilmuwan) semakin kuat.
Ø  Muncul badan-badan sosial untuk menolong umat manusia yang menjadi korban perang, misalnya UNRRA (United Nations Relief Rehabilitation Administrations) yang bernaung di bawah PBB.
d. Dalam bidang organisasi internasional
Karena manusia semakin menyadari kekejaman akibat perang, maka semakin menginginkan perdamaian. Untuk itu didirikan PBB (United Nations Organization) pada tahun 1945. Selain itu lahir pula gerakan non blok pada tahun 1961.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar