Rabu, 21 Oktober 2015

sistem ekskresi pada manusia


SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
          Proses pengeluaran zat pada manusia dibedakan menjadi defekasi, sekresi, dan ekskresi. Defekasi adalah proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan berupa tinja ( feses ) yang dikeluarkan melalui anus. Sekresi adalah proses pengeluaran getah oleh kelenjar yang berguna bagi tubuh. Getah tersebut umumnya mengandung enzim atau hormon. Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa metabolism yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme yang dikeluarkan melalui ekskresi disebut ekskret. Ekskret dapat berupa air beserta zat yang terlarut di dalamnya, garam-garam mineral, dan pigmen empedu. Ekskret dihasilkan oleh berbagai organ ekskresi yang terdapat di dalam tubuh dan dikeluarkan bersama urine dan keringat.

A. ALAT-ALAT EKSKRESI PADA MANUSIA
          Proses pengeluaran (ekskresi) ini hampir selalu melibatkan proses osmoregulasi, suatu proses untukmemelihara tekanan osmosis dalam tubuh manusia dan hewan dalam menghadapi kondisi lingkungan.
          Bagian tubuh yang digunakan untuk melakukan osmoregulasi pada setiap macam hewan adalah bervariasi.
a. Hewan sederhana (hewan berpori/porifera) bagian tubuh yang digunakan untuk mengatur konsentrasi cairan tubuhnya cukup dengan proses difusi dan osmosis langsung melalui membran sel
b. Hewan bersel satu (misalnya Amoeba, Paramaecium), bagian tubuh yang digunakan dalam osmoregulasi adalah vakuola kontraktil melalui mekanisme difusi dan osmosis.
c. Hewan darat, osmoregulasi terjadi melalui organ pengeluaran (ekskresi), berupa ginjal. Dalam hal ini ginjal berperan sebagai organ ekskresi dan osmoregulasi.
d. Hewan vertebrata dan invertebrata air (amfibi, ikan, serangga) fungsi osmoregulasi melalui organ khusus seperti insang, kulit, bahkan usus.
Alat ekskresi pada manusia terdiri atas Ginjal, Kulit, Hati, dan Paru-paru :
1. Ginjal (Ren)
Ginjal merupakan alat ekskresi yang utama. Ginjal berbentuk menyerupai biji kacang buncis, berwarna merah cokelat. Di dalam tubuh manusia terdapat sepasang ginjal yang terletak di dekat tulang-tulang pinggang.
              

Fungsi Ginjal yaitu,:
a.Menyaring zat-zat sampah metabolisme dari darah.
b. Mengontrol volume darah, yaitu dengan mengeluarkan kelebihan air yang dihasilkan sel-sel tubuh. Mempertahankan jumlah air dalam darah penting untuk memelihara tekanan darah agar gerakan gas, dan pengeluaran zat sampah padat tetap normal.
c. Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu. Garam-garam ini harus ada dalam konsentrasi tertentu untuk kelangsungan kegiatan sel.

          Ginjal kiri biasanya berukuran lebih besar daripada ginjal kanan. Ginjal kanan lebih rendah letaknya daripada ginjal kiri karena terdesak oleh hepar (hati). Dari masing-masing ginjal dikeluarkan zat sisa penyaringan darah berupa urine (air seni) yang dialirkan melalui ureter menuju ke kandung kemih (vesika urinaria), kemudian melalui uretra dikeluarkan dari tubuh. Secara anatomis ginjal tersusun atas lapisan luar
yang disebut kulit ginjal (korteks) dan lapisan sebelah dalam yang disebut sumsum ginjal (medula). Lapisan paling dalam berupa rongga ginjal yang disebut  pelvis renalis. Bagian korteks mengandung jutaan alat penyaring yang disebut  nefron. Satu nefron terdiri atas badan malpighi dan tubula. Badan malphigi tersusun atas kapsula Bowman dan glomerulus yang berupa gulungan pembuluh darah.
          Proses di dalam ginjal meliputi penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali zat-zat yang berguna (reabsorpsi), dan pengeluaran zat yang pada saat itu tidak diperlukan serta tidak dapat disimpan dalam tubuh (augmentasi).
          Proses penyaringan berlangsung pada badan malpighi. Dalam hal ini glomerulus berperan sebagai alat penyaring. Darah yang mengalir menuju glomerulus mengalami penyaringan yang selanjutnya masuk ke kapsula Bowman. Sisa penyaringan berupa urine yang masih mengandung banyak zat yang diperlukan oleh tubuh, seperti glukosa, garam-garam, dan asam amino. Zat-zat yang masih diperlukan tubuh akan mengalami proses reabsorbsi atau penyerapan kembali di dalam kapsul Bowman.
Urine yang telah terbentuk di ginjal selanjutnya diteruskan menuju kandung kemih melalui ureter. Untuk sementara, urine ditampung dalam kandung urine sampai jumlah tertentu (sekitar 300 cc). Dari kandung urine diteruskan keluar tubuh melalui uretra dan pengeluarannya diatur oleh otot sfinkter serta kegiatan susunan sa- raf, kecuali pada anak kecil atau pada orang yang telah lanjut usia.
2. Kulit (Integumen)
Kulit berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan-kerusakan fisik karena gesekan, penyinaran, kuman- kuman, dan zat kimia. Selain itu, kulit juga berfungsi untuk mengu- rangi kehilangan air, mengatur suhu tubuh, menerima rangsangan dari luar, dan sebagai alat ekskresi.




Secara anatomi, kulit terdiri atas lapisan luar (epidermis), lapisan dalam (dermis), dan lapisan bawah dermis (hipodermis). Epidermis tersusun atas lapisan-lapisan yang berupa sel-sel kulit dan lapisan malpigi. Pada bagian epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan urat saraf. Pada bagian  dermis, terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah dan limfa, indra, kelenjar minyak, dan kelenjar keringat.
Kelenjar minyak menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan dan mengerutnya kulit rambut. Kelenjar keringat terdapat pada kulit, bentuknya seperti pembuluh panjang dari lapisan malpighi masuk ke bagian
Dermis. Pangkal kelenjar ini menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah dan serabut saraf simpatik. Dari kapiler darah, kelenjar keringat akan menyerap air dengan larutan NaCl dan sedikit urea. Air beserta larutannya akan dikeluarkan menuju ke pori-pori kulit, yaitu tempat air diuapkan dan merupakan penyerapan panas tubuh. Pengeluaran keringat yang berlebihan menyebabkan kita cepat merasa haus dan sering lapar.
3. Paru-paru
Paru-paru termasuk organ pengeluaran karena udara pernapasan yang dikeluarkan mengandung karbondioksida dan air yang dihasilkan dari kegiatan sel. Keluarnya air bias dilihat ketika kamu bernapas dalam udara dingin berupa kabut. Setiap hari tubuh melepaskan kurang lebih 350 ml air dalam bentuk uap air melalui sistem pernapasan.
4. Hati
Hati ikut berperan dalam sistem pengeluaran karena sel-sel hati berfungsi sebagai tempat perombakan sel-sel darah merah dan menguraikan hameglobin sehingga menghasilkan zat warna empedu (bilirubin) . Zat warna empedu ini dikeluarkan ke dalam urin dan feses. Hati juga berperan dalam pembentukan urea dari amonia, yang kemudian dikeluarkan lewat ginjal bersama urin.

B. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI
1. Kelainan dan Penyakit pada Ginjal
a. Batu ginjal
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih. Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak bisa larut dan mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan ter- lalu sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut lebih lanjut dapat menimbulkan  hidronefrosis. Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.
b. Nefritis
Nefritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman. Nefritis (perhatikan Gambar 1.5) biasanya disebabkan adanya bakteri  Streptococcus.
c. Glukosuria
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit tersebut sering juga disebut penyakit gula atau kencing manis (diabetes mellitus). Kadar glukosa dalam darah meningkat karena kekurangan hormon insulin. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama urine.
d. Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit yang ditunjukkan oleh adanya molekul albumin dan protein lain dalam urine. Penyebabnya karena adanya kerusakan pada alat filtrasi.
e . Hematuria
Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradang- an pada organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.
 2. Kelainan dan Penyakit pada Kulit
a. Skabies
Skabies disebut pula “ seven-year itch ”. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.
b. Eksim
Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit tersebut menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-me- rahan, gatal-gatal, dan bersisik.
c. Jerawat
Jerawat merupakan gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami anak- anak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah, dada atas, dan punggung. Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng. Pemijitan jerawat secara tidak benar perlu kamu hindari, sebab hal tersebut dapat menyebabkan infeksi. Cara pencegahan timbulnya jerawat yang paling mudah yaitu makan makanan yang seimbang, cukup tidur dan olah raga, serta rajin menjaga kebersihan kulit.
d. Biang keringat
Biang keringat dapat mengenai siapa saja; baik anak-anak, remaja, atau orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang keringat.
Orang yang tinggal di daerah tropis yang kelembapannya tidak terlalu tinggi, akan lebih mudah terkena biang keringat. Biasanya, anggota badan yang terkena biang keringat yaitu daki, leher, punggung, dan dada.
Agar kamu tidak terkena biang keringat, aturlah ventilas ruangan dengan baik. Selain itu, jangan berpakaian yang terlalu tebal dan ketat. Namun, jika kamu sudah terlanjur terserang biang keringat, taburkan bedak di sekitar biang keringat. Apabila bintik-bintik biang keringat sudah mengeluarkan nanah, sebaiknya segera periksakan ke dokter.




















mengenal penyakit kanker


KANKER

          Penyakit Kanker adalah suatu penyakit di mana terjadi pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendal. Sel-sel kanker akan terus membelah diri, terlepah dari pengendalian pertumbuhan, dan tidak menurut hukum-hukum pembiakan. Sel kanker akan tumbuh menyusup ke jaringan sekitarnya (invasif), lalu membuat anak sebar (metastasis) ke tempat yang lebih jauh melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Selanjutnya, akan tumbuh kanker baru di tempat lain sampai akhirnya menyebabkan kematian bagi penderitanya.
          Penyakit Kanker tidak pandang usia, jenis kelamin, kebangsaan, atau golongan. Tapi biasanya Kanker  sering menyerang manusia usia lebih dari 35 tahun. Jenis Kanker tertentu dapat mengenai golongan tertentu pula.
          Alasan Kanker sulit disembuhkan karena sikap dan tindakan dari penderita itu sendiri dan diperparah kekurang pahaman masyarakat tentang kanker itu sendiri.
          Penyabab-penyebab kanker
1.  Faktor keturunan (Genotatif), bakat atau kemudahan berkembangnya kanker yang menurun.
2.  Faktor fisika dan kimia, berkaitan dengan lingkungan hidup dan bahan Kimia.
3.  Faktor pola makan, mendominasi terjadinya penyakit kanker ( bisa timbul Karena makan/minum yang sudah dicampur zat pengaktif kanker yaitu zat “KORSINOGEN”).
Berbagai macam zat pemicu dalam makanan dan minuman
1. Monosodium Glutamat
2. Natrium Benzoat/Natrium Siklamat/Formalin
3. Boraks/Bleng
4. Tartazine C1/Zat pewarna makanan
Kebiasaan-kebiasaan hidup yang menyebabkan kanker
1. Mengkonsumsi nasi yang dipanaskan lebih dari 12 jam
2. Merokok
3. Sex bebas
4. Mengkonsumsi Residu
Jenis kanker yang dominan menyerang manusia
1. Kanker Mulut Rahim/Serviks
2. Kanker Payudara
3. Kanker Prostat
4. Kanker Hati/Hepatoma
5. Kanker Paru
6. Kanker Usus
Secara umum kanker dapat dikenali dengan memperhatikan :

1.     W      = Waktu buang air besar/kecil ada perubahan kebiasaan/gangguan
2.     A       = Alat pencernaan terganggu dan susah menelan
3.     S        = Suara serak dan batuk yang tak kunjung sembuh
4.     P       = Payudara/ditempat lain ada benjolan
5.     A       = Andeng-andeng (tahi lalat) yang membesar dangatal
6.     D       = Darah/lendir yang abnormal keluar dari tubuh
7.     A       = Adanya koreng/borok yang tak kunjung sembuh
Gejala kanker mulut rahim (Serviks)
Pada stadium dini, kanker ini seringkali tidaj menunjukan gejala awal, pada stadium tertentu ditemukan gejala sebagai berikut :
a. Mengalami menstruasi yang abnormal
b. Mengalami keputihan yang tidak normal
c. Terjadinya Contak bleding (hubungan intim)
d. sering mengalami nyeri di bawah pusar
e. Timbulnya pendarahn setelah mati haid/Monopouse
Untuk mengetahui gajala kanker serviks hendaknya melakukan test PAPSMEAR
Gejala kanker payudara
a. Kulit payudara mngerut terasa gatal, kadang timbul benjolan
b. keluarnya cairan dari punting susu selain ASI
c. Puting susu terlipat kedalam/Retraksi
d. Jika kedua tangan diangkat keatas, ada cekungan antara puting dan ketiak
        Gejala kanker prostat
a. Ada rasa nyeri ketika berkemih
b. Segera setelah berkemih, biasanya air kemih menetes-netes
c. Terasa nyeri ketika ajakulasi
d. Terjadinya Disfunsi ereksi dini
e. Mengeluarkan darah ketika berkemih
f. Nyeri punggung bagian bawah
g. Nyeri saat buang air besar
h. Terjadi penurunan berat badan
Untuk mengtahui gejala kanker prostat hendaknya melakukan SCANING minimal 1  Tahun sekali.
Gejala kanker hati/Hepotoma
a. perasaan lesu dan lemas
b. Nafsu makan kurang, perut terasa sudah makan tapi belum makan, berat badan menurun drastis
c. Kuku dan bola mata berwarna kuning
d. Sering mengalami sakit perut yang hebat, mual, muntah, dan tekanan turun dengan secara tiba-tiba
Gejala kanker paru-paru
a. Suara serak dan batuk yang tak kunjung sembuh
b. Sering mengalami nyeri dada dan sesak nafas
c. Badan terasa lemah dan tidak nafsu makan
d. Mengalami demam, keringat malam, kadang-kadang disertai benjolan di leher.
Gejala kanker usus
a. Perut terasa melilit, perih seperti maag
b. Jantung berdebar keras disertai sakti kepala yang tak tersembuhkan
c. Susah buang air besar
CARA MENCEGAH, MENANGGULANGI DAN MENGHINDARI KANKER

Ø Mengurangi konsumsi zat karsinogen
Ø Mengembalikan dan meningkatkan kemampuan anti oksida